Secara medis tidak ada pengelompokan atau perbedaan antara diabetes basah dan diabetes kering.
Istilah diabetes basah dan diabetes kering hanyalah istilah umum yang digunakan oleh masyarakat awam untuk membedakan antara diabetes yang tidak disertai luka dan jenis diabetes yang penderitanya memiliki luka yang tidak kunjung sembuh bahkan beresiko untuk diamputasi. Jika dilihat dari nilai kadar gula darah pada penderita, diabetes tipe basah memiliki kadar gula yang lebih tinggi dibandingkan diabetes kering.
Diabetes basah yang parah akan disertai dengan beberapa penyakit seperti komplikasi diabetes pada jantung, gagal ginjal dan stroke. Ciri-ciri diabetes basah parah yang memerlukan penanganan serius agar tidak berakibat fatal bagi penderitanya:
Banyak orang tahu bahwa jika penderita diabetes terluka, luka diabetes yang basah sulit untuk disembuhkan. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan saraf akibat tingginya kadar gula dalam darah. Selain luka yang sulit sembuh, penderita diabetes basah yang parah juga akan mengalami beberapa infeksi. Infeksi terjadi karena fungsi sel darah putih yang biasanya berfungsi sebagai sistem imun di dalam tubuh tidak lagi berfungsi dengan baik. Sehingga kuman mudah diserang dan sulit dikendalikan.
Pada penderita diabetes yang semakin parah, berat badan ini bisa turun drastis karena sistem di dalam tubuh tidak lagi mampu mengubah gula menjadi energi. Sehingga sistem dalam tubuh akan mengolah lemak pada daging dan otot untuk diubah menjadi energi. Sehingga tidak dapat dihindari bahwa penderita diabetes yang sudah parah akan mengalami penurunan berat badan.
Pada penderita diabetes, akan terjadi kerusakan saraf dan pembuluh darah halus. Jika ini sudah terjadi, kabarnya diabetes akan merasakan sensasi kesemutan di beberapa organ tubuh mulai dari ujung kaki dan tangan yang kemudian akan menjalar ke bagian tubuh lainnya. Jika neuropati ini terjadi pada organ dalam, terutama organ pencernaan, maka akan menyebabkan mual, diare, muntah, konstipasi. Penyebab kesemutan pada penderita diabetes perlu diketahui agar deteksi dini neuropati dapat dilakukan.
Pada penderita diabetes basah yang kadar gulanya semakin tinggi dan sulit dikendalikan, akan terjadi kerusakan pada kaki. Kerusakan ini bisa terjadi karena luka yang tidak kunjung sembuh atau gatal-gatal atau gatal-gatal yang menyebabkan infeksi sehingga menjadi luka yang sangat berbahaya. Lukanya semakin hari semakin melebar dan jika tidak dirawat dengan baik luka tersebut bisa berdampak pada amputasi sehingga tidak menyebar ke organ vital lainnya.
Kerusakan mata yang sering dialami oleh penderita diabetes adalah retina mata atau yang biasa disebut dengan retinopati. Retinopati ini dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani. Selain retinopati, komplikasi diabetes pada mata adalah glaukoma dan katarak yang masing-masing bisa berakibat fatal yaitu kebutaan.
Kerusakan pada ginjal terjadi karena kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes yang terlibat mengakibatkan pembuluh darah kecil di ginjal gagal berfungsi. Jika ginjal mengalami penurunan fungsi maka seluruh tubuh akan terpengaruh, karena darah yang seharusnya disaring oleh ginjal tidak tersaring dengan baik. Dampak dari gagal ginjal adalah penderita diabetes memerlukan cuci darah secara teratur, yang akan menjadi beban tambahan bagi penderita diabetes. Akibat terburuk dari gagal ginjal ini adalah mengharuskan pasien untuk melakukan transplantasi ginjal. Tindakan medis ini jelas membutuhkan biaya yang besar, dan sayangnya BPJS tidak memberikan perlindungan untuk tindakan medis ini.
Solusi agar diabetes basah yang parah dapat diatasi atau tingkat risikonya dapat dikurangi adalah dengan melakukan tindakan medis terhadap komplikasi yang dihadapi, serta mendisiplinkan pola hidup yang lebih sehat. Dalam kondisi seperti ini, sebenarnya tidak ada kompromi bagi penderita diabetes kecuali diet ketat karbohidrat agar kadar gula darah setidaknya berada pada posisi semula, tidak meningkat. Jika kondisi penderita diabetes basah sudah parah, maka sedikit saja peningkatan gula darah akan merugikan pasien.
Klik tombol video di bawah↓↓↓↓
Selain melakukan tindakan medis, penderita diabetes basah yang sudah parah juga dapat melakukan pengobatan tradisional sebagai tindakan alternatif agar diabetes tidak semakin parah. Salah satu masalah yang muncul pada penderita diabetes adalah adanya luka yang tidak kunjung sembuh. Luka pada penderita diabetes basah umumnya terdapat pada kaki. Jika luka ini tidak ditangani dengan benar maka kaki mungkin harus diamputasi. Jika hal ini terjadi pada Anda atau seseorang yang Anda sayangi, tentu sangat menyedihkan bukan. Sebelum hal ini terjadi dan semoga tidak pernah terjadi pada Anda, atau orang yang Anda cintai, ada baiknya menyimak penjelasan tentang cara mengobati luka diabetes basah tanpa bantuan medis, Anda cukup melakukannya sendiri.
Cara mengobati luka diabetes basah menggunakan tabur adalah upaya mengeringkan luka. Ada dua jenis tabur untuk membantu menyembuhkan luka diabetes basah, yaitu bubuk norit dan bubuk kopi. Bubuk norit bisa didapatkan di apotek terdekat. Serbuk norit ini merupakan karbon aktif yang dihasilkan dari proses pembakaran cangkang kelapa sawit. Cara mengobati luka diabetes basah dengan obat luka diabetes basah yaitu bubuk norit dilakukan setelah luka disterilkan, atau dibersihkan dengan infused water atau air rebusan daun jambu biji, seperti yang sudah kami sebutkan di atas. Taburkan lapisan tipis bubuk norit pada luka kering setelah dibersihkan, lalu lepaskan atau kupas bubuk norit setelah beberapa waktu. Dan proses ini bisa diulang untuk memastikan lukanya kering. Selanjutnya tentu sudah tidak asing lagi, tabur bagi penderita diabetes berupa kopi bubuk. Cara menggunakannya adalah dengan menaburkan bubuk kopi pada luka penderita diabetes, tentunya setelah luka dibersihkan terlebih dahulu. Taburkan bubuk kopi pada luka penderita diabetes. Bersihkan ampas kopi dan ulangi proses ini beberapa kali, untuk memastikan luka diabetes kering. Perawatan luka diabetes basah ini bisa dilakukan sendiri asalkan lukanya masih relatif ringan, tidak berbau dan tidak melebar. Jika ada indikasi bau, atau luka semakin melebar, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan khusus agar luka tidak melebar.
Selain pengobatan yang bisa dilakukan sendiri. Ada baiknya untuk selalu memperhatikan nutrisi dan asupan, agar kadar gula darah tidak terus meningkat. Disiplin tidak mengkonsumsi jenis makanan yang harus dihindari oleh penderita diabetes dan melakukan olahraga yang dianjurkan bagi penderita diabetes, agar tubuh tetap fit. Ini merupakan tanda diabetes basah yang parah, semoga dapat membantu para penderita diabetes untuk mengantisipasi agar diabetes yang diderita dapat teratasi.