Berapa nilai normal gula darah sebenarnya atau batas normal gula darah yang harus dihindari dari diabetes atau kencing manis?
Bagi Anda yang memiliki risiko tinggi terkena diabetes mellitus alias kencing manis, mungkin Anda mulai memperhatikan kadar gula darah atau kadar glukosa dalam darah. Munkin saat ini sudah banyak orang yang penasaran dan mencari rumus untuk menghitung kadar gula darah terbaik. Padahal, sebenarnya kadar gula darah normal tidak dihitung, melainkan dibandingkan dengan kisaran kadar gula yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan yang diakui secara internasional, dalam hal ini Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO.
Caranya, kita harus mengetahui dulu berapa kadar gula darah setelah melakukan pengecekan dengan alat pengukur gula darah. Nah, hasil pemeriksaan kadar gula darah tersebut kemudian dibandingkan dengan batas gula darah normal yang ditetapkan WHO. Cara mengetahui kadar gula darah bisa dilakukan dengan memeriksanya di laboratorium.
Laboratorium membutuhkan beberapa ml sampel darah, untuk diperiksa dan hasilnya akan keluar beberapa menit kemudian. Saat itulah peralatan laboratorium akan menunjukkan kepada Anda berapa banyak gula darah Anda berdasarkan pemeriksaan sampel darah. Berbicara tentang tes untuk mengetahui kadar gula darah, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang jenis-jenis pemeriksaan gula darah.
Klik tombol video di bawah↓↓↓↓
Ada empat kadar gula yang bisa dilakukan. Yakni gula darah pada saat, gula darah puasa, gula darah 2 jam setelah makan dan pengecekan kadar HbA1C.
Sesuai dengan namanya, gula darah bisa diperiksa kapan saja kapan pun kita makan. Pemeriksaan ini dapat menjadi rujukan kasar untuk mendiagnosis diabetes melitus sekaligus menjadi sarana pengendalian gula darah sehari-hari.
Hasil ini lebih bisa di andalkan. Dan biasanya pemeriksaan ini juga akan di lanjutkan dengan pemeriksaan lanjutna yaitu 2 jam setelah makan.
Biasanya darah akan diambil terlebih dahulu untuk mengetahui kadar gula darah puasa. Sesudah proses tersebut kita akan di beri makanan yang mengandung gula. Nah, dua jam setelah makan, darah akan diambil kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tes ini untuk melihat respon tubuh saat gula masuk.
WHO telah menetapkan berapa kadar gula darah yang normal dalam tubuh, untuk itu jika anda memiliki kadar gula darah yang tidak memenuhi kriteria WHO maka anda perlu mendapat perawatan. Nilai yang tidak memenuhi kisaran ini merujuk pada dua kondisi, yaitu diabetes dan pradiabetes. Berikut adalah batasan normal gula darah:
Jika kadar gula darah mencapai 200 mg / dL dan diikuti dengan gejala khas diabetes seperti sering buang air kecil, sering haus, sering lapar dan gejala lainnya, maka Anda dikategorikan mengidap diabetes.
Jika kadar gula darah puasa menunjukkan angka di atas 126 mg / dL maka ini termasuk kategori menderita diabetes. Kadar gula darah puasa yang menunjukkan angka 100 hingga 126 mg / dL, maka yang bersangkutan digolongkan pradiabetes atau pra diabetes. Agar tidak menjadi penderita diabetes, orang tersebut harus mengubah gaya hidup dan pola makannya.
Jika gula darah 2 jam setelah makan di atas 200 mg / dL, maka orang tersebut tergolong mengidap diabetes. Jika hasil tes menunjukkan angka antara 140-200 mg / dL, maka dia termasuk dalam kategori pra-diabetes dan harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk mencegah diabetes.
Jika angka indikator HbA1C menunjukkan di atas 6,5%, maka orang tersebut menderita diabetes. Sedangkan angka antara 5,7% dan 6,5% termasuk kategori pra-diabetes dan harus melakukan perubahan pola hidup dan pola makan untuk mencegah diabetes.
Sekarang banyk tes uutk mengetahui kadart gula darah, antara lain gula darah puasa (GDP), gula darah sesaat (GDS), HbA1C, dan tes toleransi glukosa oral (TTGO). Semua test ini bisa di lakukan untuk mendapatkan hasil gula darah pada tubuh Jika pasien tidak memiliki berbagai gejala, Biasanya pasien hanya akan di periksa menggunakan TTGO Atau bisanya di pertimbangkan untuk bisa menggunakan test yang lainnya.
Jika disertai gejala diabetes klasik, pemeriksaan gula darah secara acak dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis, terutama jika hasilnya ≥ 200 mg / dL. Berikut berbagai keuntungan pemeriksaan gula darah saat:
Pemeriksaan GDS dapat memberikan informasi berupa gula darah secara real time atau apa yang terjadi saat itu. Oleh karena itu, gula darah pasien dapat menjadi informasi tambahan terkait keluhan pasien saat itu.
Hasil tes gula darah diketahui relatif cepat. Padahal, saat ini ada banyak glukometer (alat pemeriksa gula darah) yang bisa mengecek gula darah hanya dengan tusukan kecil jari. Pemeriksaan glukometer mudah dilakukan dan hasilnya dapat langsung muncul di layar monitor instrumen.
Oleh karena itu pemeriksaan ini terbilang praktis karena bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja Anda berada.
Keuntungan dari pemeriksaan gula darah secara acak adalah memberikan kenyamanan bagi pasien. Sebab, pemeriksaan ini bisa dilakukan kapan saja. Pasien juga tidak perlu puasa sebelum diperiksa. Padahal, jika pasien memiliki glukometer, pemeriksaan gula darah di rumah bisa dilakukan.
Jumlah gula darah sewaktu-waktu dapat menentukan dosis obat oral atau insulin yang dibutuhkan pasien. Oleh karena itu, pemantauan gula darah secara mandiri akan sangat penting untuk proses penyembuhan dari pasien penderita.