Untuk mengontrol gula darah, ada beberapa cara yang harus dilakukan, seperti olahraga teratur, makan makanan dengan indeks glikemik rendah, tidur cukup, mengendalikan stres, dan rutin minum obat diabetes.
Banyak juga penderita diabetes melitus yang ingin mencoba berbagai pengobatan. Informasi tentang berbagai pengobatan alternatif dapat dengan mudah diakses di internet oleh siapa saja. Namun, banyak dari mereka berisi informasi palsu dan bahkan menyesatkan. Jadi, bagaimana Anda membedakan antara informasi yang benar dan yang salah? Bagaimana memilih pengobatan alternatif yang aman?
Dunia penelitian sebenarnya tidak berhenti berinovasi, mencari obat baru untuk berbagai penyakit. Salah satunya adalah obat diabetes. Semua obat-obatan bersumber dari apa yang telah disediakan alam. Bahkan senyawa aktif dalam obat-obatan kimia sebenarnya pada awalnya ditemukan dari bahan-bahan alami.
Meskipun tidak ada obat untuk diabetes, penelitian tidak berhenti. Tidak hanya melalui penelitian ilmiah, bahkan banyak penderita diabetes yang telah menemukan pengobatan alternatif untuk mengontrol darahnya, melalui pengalaman mereka sendiri. Berikut beberapa pengobatan alternatif yang banyak diikuti oleh penderita diabetes, yang telah didukung oleh penelitian.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes yang mengonsumsi pare mengalami penurunan kadar A1C. Salah satunya adalah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology yang menyatakan bahwa pare memiliki efek menurunkan kadar gula darah normal. Akan tetapi anda tidak boleh berhenti minum obat diabetes meskipun pare bisa menurunkan gula darah.
Anda pasti sudah tahu bahwa makanan yang mengandung serat, protein, dan lemak sehat dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan berat badan, bukan? Namun, makanan dengan nutrisi tersebut umumnya memiliki kandungan magnesium yang rendah. Padahal, magnesium adalah mineral penting.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Biological Trace Elements Research, risiko resistensi insulin bisa di akibatkan oleh penderita yang kekurangan magnesium kronis dalam tubuh. Magnesium penting karena membantu membawa glukosa ke sel, sebagai sumber energi. Ketika resistensi insulin terjadi, prosesnya terganggu. Jika kadar magnesium kurang, insulin dan gula darah meningkat. Kelebihan gula darah kemudian disimpan sebagai lemak, meningkatkan berat badan dan risiko diabetes. Selain itu, magnesium juga mengaktifkan ratusan enzim yang mengontrol pencernaan, penyerapan, dan penggunaan protein, lemak, dan karbohidrat.
Seorang penderita diabetes dari Florida, Amerika Serikat, Stephanie Rayman, didiagnosis menderita diabetes tipe 2 pada usia 32 tahun, karena riwayat keluarga dan riwayat diabetes gestasional. Namun, ia menemukan bahwa minum susu hangat ditambah kayu manis sebelum tidur bisa menurunkan gula darahnya. Berdasarkan beberapa penelitian, kayu manis memang memiliki dampak positif terhadap diabetes. Namun, apa saja manfaatnya jika dipadukan dengan madu? Menurut para ahli, kombinasi susu hangat, kayu manis, dan madu dapat membantu menstabilkan gula darah dan mencegah efek somogyi, yaitu fenomena kadar gula darah tinggi di pagi hari.
Efek somogyi terjadi ketika terjadi overdosis insulin, atau penderita diabetes lupa makan sebelum tidur. Gula darah turun dan tubuh secara otomatis melepaskan cadangan gula yang menyebabkan lonjakan gula di pagi hari. Efek somogyi umumnya mempengaruhi orang dengan diabetes tipe 1. Efek somogyi berbeda dengan fenomena fajar, kondisi serupa di mana kadar gula darah tinggi di pagi hari disebabkan oleh peningkatan hormon yang diproduksi tubuh secara alami.
Hiperglikemia di pagi hari serta hipoglikemia di malam hari bisa di cegah dengan minum susu hangat. Akan tetapi untuk penderita diabetes yang sulit mengontrol gula darah di pagi hari, campuran kayu manis-susu-madu dapat memberikan efek yang berbeda, baik positif maupun negatif. Pasalnya, setiap penderita diabetes memiliki kondisi yang berbeda-beda. Jadi, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jika Anda merasa sulit untuk mengontrol kadar gula darah yang tinggi di pagi hari, sebelum tidur cobalah makan camilan yang mengandung 15 - 30 gram karbohidrat, yang juga mengandung protein tanpa lemak atau lemak sehat. Protein dan lemak sehat dapat menunda dampak karbohidrat pada gula darah. Gula dan susu
Klik tombol video di bawah↓↓↓↓
Kayu manis adalah pilihan yang baik untuk diet harian Anda. Menurut penelitian, rempah-rempah membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Annals of Family Medicine, kayu manis dapat menurunkan kadar gula darah puasa, menurunkan kadar kolesterol jahat LDL, dan tidak mempengaruhi A1C. Selain itu, kayu manis tidak mengandung karbohidrat atau kalori gula yang dapat meningkatkan kadar gula darah, namun tetap memberikan rasa manis bagi penderita diabetes. Disarankan untuk menambah kayu manis ke sereal, yogurt, oatmeal, kopi atau teh agar bisa menambah rasa manis.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes, kromium telah terbukti meningkatkan aktivitas pensinyalan insulin dan menurunkan kadar gula darah. Selain itu, ada bukti bahwa orang yang kekurangan kromium lebih cenderung memiliki gula darah tinggi atau resistensi insulin. Jadi, berapa banyak kromium yang harus Anda konsumsi? Umumnya, para ahli merekomendasikan 200 - 500 mikrogram chromium picolniate per hari. Terlalu banyak konsumsi chromium picolniate dapat memperburuk kontrol gula darah, jadi Anda harus berhati-hati. Bicaralah dengan dokter Anda tentang jumlah asupan kromium harian Anda.
Ternyata, teh hijau memiliki banyak manfaat bagi penderita diabetes. Pasalnya, teh hijau mengandung polifenol, antioksidan yang dapat meningkatkan metabolisme dan menghambat kerja enzim amilase dalam mengubah karbohidrat menjadi gula darah. Hal ini dapat mengurangi pemecahan dan penyerapan gula darah ke dalam darah. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada April 2016, teh memiliki dampak positif dalam mengendalikan diabetes. Studi ini melibatkan 25 komunitas Jepang dan menemukan bahwa risiko diabetes bisa menurun dengan kebiasaan minum teh. Sementara itu, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Phytochemistry menunjukkan bahwa teh hijau dapat mengontrol gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung, dan menurunkan berat badan.
Klik tombol video di bawah↓↓↓↓
Walau beberapa tips di atas sangat ampih untuk mengurangi resiko diabetes, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan perubahan besar dalam pola makan dan gaya hidup sehari-hari, terutama mengenai pengobatan alternatif. Agar anda tidak sembarangan dalam memilih beberapa pengobatan yang sudah di sebutkan di atas. Pasalnya, ada kemungkinan obat atau suplemen alternatif tertentu dapat berinteraksi negatif dengan pengobatan Anda. Dokter perlu memeriksa lebih lanjut kondisi Anda untuk menentukan apa yang dibutuhkan. Jadi, sebaiknya jangan asal memilih pengobatan alternatif.