Kaki diabetik dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kaki diabetik tanpa luka, kaki diabetik dengan luka, dan kaki diabetik dengan luka pada tulang dan infeksi pada tulang (osteomielitis).
Kaki diabetik tanpa borok atau tanpa luka, biasanya ditandai dengan adanya lebam atau kebiruan pada kaki. Pada tipe ini, Anda harus merawat kaki Anda untuk mencegah masalah kaki diabetes lebih lanjut muncul. Anda harus menghindari berjalan tanpa alas kaki di dalam atau di luar ruangan. Hindari juga memakai sepatu tanpa kaus kaki. Tidak disarankan menggunakan bahan kimia atau plester untuk menghilangkan kalus. Perhatikan kondisi kaki Anda dan rasakan apakah ada luka baru yang muncul atau tidak. Jangan gunakan sepatu yang terlalu kecil dan terlalu tajam. Penggunaan minyak atau pelembap pada bagian kaki yang kering boleh saja, tapi tidak di sela-sela jari kaki. Kaus kaki harus diganti setiap hari. Hindari juga memakai kaus kaki yang ketat atau setinggi lutut. Kuku kaki harus dipotong tegak lurus. Kalus dan kulit yang menonjol harus dihilangkan di fasilitas perawatan kesehatan, bukan dipotong sendiri. Jika luka muncul di kaki, konsultasikan dengan dokter. Kaki diabetes dengan borok atau dengan luka adalah tahap selanjutnya dari komplikasi diabetes. Luka ini timbul akibat komplikasi diabetes. Cedera bisa timbul karena trauma atau benturan, atau bisa muncul tiba-tiba secara perlahan. Ulkus kaki diabetik dapat memperburuk perjalanan penyakit. Berikut adalah hal-hal yang harus Anda lakukan untuk mengobati luka diabetes jika luka sudah muncul:
Kontrol metabolik sangat penting. Kontrol metabolik di sini berarti mengontrol kondisi metabolisme agar tetap dalam kondisi baik. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang artinya mengganggu sistem metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol keadaan metabolisme, agar luka diabetes tidak bertambah parah. Cara mengontrol metabolisme adalah dengan mengontrol kadar gula, lipid, albumin, hemoglobin dalam darah. Hal terpenting yang harus Anda lakukan untuk mengontrol kondisi metabolisme adalah minum obat luka diabetes secara teratur. Jangan pernah mengabaikan minum obat. Obat harus diminum secara teratur sesuai jadwal. Selain minum obat secara teratur, menjaga pola makan sesuai anjuran dokter dan melakukan olahraga secara teratur juga membantu meningkatkan kontrol metabolisme.
Peningkatan asupan vaskular diperlukan dalam pengaturan ulkus iskemik. Perbaikan vaskular dilakukan dengan pembedahan atau angioplasti. Untuk melakukan ini, Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter Anda.
Jika Anda melihat atau merasakan tanda-tanda infeksi pada luka, pengobatan harus segera diberikan. Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah pengobatan lokal pada bagian yang terinfeksi. Bersihkan menggunakan air mengalir, dan boleh menggunakan antiseptik.
Jika ada luka kering hingga membentuk keropeng, harus dihilangkan secara teratur. Perawatan luka lokal menggunakan prinsip TIME, yaitu Debridement jaringan atau pembersihan jaringan luka dari jaringan mati, Inflamasi dan pengendalian infeksi, keseimbangan kelembaban atau menjaga keseimbangan kelembaban kulit terutama di daerah luka, dan pengembangan tepi epitel atau membawa tepi epitel lebih dekat bersama.
Kaki penderita diabetes tidak boleh terlalu ditekan karena akan memperparah luka yang sudah ada, atau bisa menimbulkan luka baru. Terlalu banyak tekanan bisa didapat dari membalut kaki yang terlalu ketat, kaos kaki yang terlalu ketat, sepatu yang terlalu sempit. Sebaiknya hindari hal-hal tersebut. Untuk mengobati luka diabetes pasca operasi akan memakan waktu lebih lama karena beberapa hal. Hal yang mempengaruhi kondisi ini adalah kadar gula yang sangat tinggi yang bearkibat bisa merusak saraf. Kemudian peredaran darah yang semakin buruk karena menurunnya daya tahan tubuh juga bisa membuat proses perbaikan jaringan tubuh menjadi lebih lama. Luka yang tidak sembuh dalam waktu lama akan menyebabkan penderita diabetes rentan terhadap infeksi jamur, infeksi bakteri dan gangren.
Klik tombol video di bawah↓↓↓↓
Perawatan luka diabetik pascaoperasi harus segera dilakukan pada pasien dengan kadar gula yang tidak terkontrol. Kondisi ini membuat pasien mudah terinfeksi karena proses penyembuhan luka membutuhkan waktu. Selain itu, sistem saraf yang terganggu disertai kadar gula yang tinggi dapat menjadi media tumbuh dan berkembangnya bakteri dan jamur sehingga luka menjadi terinfeksi dan sulit sembuh. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengobati luka diabetes pasca operasi, antara lain:
Bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun kemudian keringkan dengan handuk dan oleskan salep antibiotik agar luka tidak terkena kuman. Kemudian jangan lupa untuk mengganti perban luka agar tetap bersih.
Langkah selanjutnya dalam perawatan luka diabetik pasca operasi adalah menghindari area luka dari tekanan atau gesekan. Hal ini harus dilakukan agar tidak terinfeksi atau luka semakin parah.
Cara untuk mengontrol kadar gula darah antara lain dengan mengatur pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, minum obat diabetes, dan menyuntikkan insulin jika diperlukan.
Penderita diabetes akan mengalami mati rasa pada kaki setelah memakai sepatu atau melakukan aktivitas seperti berjalan atau berdiri dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk menghindari kemerahan atau pembengkakan kulit. Anda harus memastikan kaki anda senantiasa bersih dengan cara mencuci dan mengeringkannya secara rutin.
Kenakan sandal atau sepatu yang nyaman baik di dalam maupun di luar ruangan, seperti sepatu dengan tumit yang empuk.
Proses penyembuhan penderita diabetes akan melambat jika masih merokok dan meningkatkan potensi cedera lainnya. Hal ini dikarenakan peredaran darah terhambat dan jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh semakin sedikit.
Pasca operasi, penderita diabetes harus rutin memeriksakan kondisi lukanya agar bisa membaik dan tidak terinfeksi. Perawat akan membantu pasien membersihkan luka, mengganti perban untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi. Pada umumnya perawatan luka diabetik pascaoperasi dilakukan di ruang pemulihan. Di ruangan ini, kondisi pasien akan dipantau setelah operasi seperti tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan. Namun, jika beberapa hari setelah kembali dari rumah sakit rasa sakit masih berlanjut, disarankan untuk kembali ke perawat untuk pemeriksaan. Pada dasarnya setiap pasien yang menderita diabetes, memang akan mengalami proses penyembuhan luka yang lama karena kadar gula yang sewaktu-waktu bisa berfluktuasi dan juga kerusakan aliran darah dan saraf tepi yang pasti terjadi pada setiap pasien diabetes. Keadaan ini merupakan kondisi yang sangat 'baik' bagi pertumbuhan bakteri, sehingga jika hanya diatur kadar gulanya tetapi tidak menjaga kebersihan luka dengan baik, maka infeksi akan tetap terjadi pada luka. Selain memperhatikan perawatan luka dan pengontrolan kadar gula darah, juga dianjurkan untuk memperhatikan setiap nutrisi makanan yang diberikan kepada penderita diabetes karena setiap nutrisi juga dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka, sehingga bila perlu pasien harus dibawa untuk berkonsultasi. ahli gizi untuk membantu menentukan apakah ada nutrisi tertentu yang perlu ditingkatkan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka pasien.