Apa proses yang terjadi sehingga seseorang jatuh sakit?
Ketika lahir pertama kali di dunia, sebagian besar bayi berada dalam kondisi yang sehat. Pernahkah kita bertanya, mengapa setelah 20-30 tahun kemudian bisa berkembang berbagai penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan.
Menurut data WHO, dari 50 penyebab kematian utama di Indonesia, di 20 besar mendominasi penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah bila dilakukan intervensi yang tepat sejak dini.
Klik tombol video di bawah↓↓↓↓
Penyakit utama penyebab kematian sebagian besar penduduk di Indonesia adalah:
Stroke, penyakit jantung (koroner), diabetes melitus, penyakit paru (TBC, PPOK atau asma, pneumonia), hipertensi, penyakit ginjal, penyakit liver, dan berbagai jenis kanker
APA SAJA FAKTOR RISIKONYA?
Lima faktor risiko utama dari berbagai penyakit yang menyebabkan sebagian besar kematian para penduduk di Indonesia adalah:
1. Gula darah yang tinggi (diabetes dan pra-diabetes)
2. Tekanan darah tinggi (hipertensi dan pra-hipertensi)
3. Kadar lemak darah yang tinggi (dislipidemia)
4. Kelebihan berat badan (obesitas)
5. Radikal bebas (rokok, polusi, pestisida, zat-zat karsinogenik dan beracun lain, dsb)
Pesan utamanya:
Bila sejak dini masyarakat dapat mencegah dan/atau mengelola berbagai faktor di atas, maka risiko berkembangnya berbagai penyakit berat bisa dikurangi secara signifikan sehingga kualitas dan produktivitas masyarakat Indonesia di usia lanjut bisa menjadi jauh lebih baik.
Bila konsumsi air alkali terbukti secara ilmiah dapat mengelola berbagai faktor risiko di atas, berarti cara ini bisa menjadi salah satu alternatif solusi pencegahan penyakit di masa depan.
Kenapa bisa jadi solusi?
Karena tidak pernah ada masalah dan tidak akan pernah ada masalah dengan MINUM AIR PUTIH SEUMUR HIDUP.
Memang ada penelitiannya?
Sebuah uji klinis tersamar ganda di Universitas Hiroshima Jepang dilakukan pada 100 subjek yang dimulai di bulan November 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 liter air alkali yang diminum selama 10 bulan ternyata memiliki efek anti sindroma metabolik, yaitu menurunkan kadar glukosa darah puasa, tekanan darah, kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, fungsi liver, asam urat, dan meningkatkan kadar leptin secara bermakna (hormon yang salah satunya berfungsi menurunkan nafsu makan).
Sebuah uji klinis tersamar ganda di Universitas Hiroshima Jepang dilakukan pada 100 subjek yang dimulai di bulan November 2008.
Mengubah air biasa menjadi air alkali dan air hydrogen serta microcluster secara bersamaan
Adapun mengenai manfaat air alkali sebagai antioksidan, pernah diungkapkan salah seorang yang pakar teknologi, Chief Engineer Google, pemenang penghargaan bidang teknologi paling bergengsi di Amerika, dr. Ray Kurzwell,
“There are more benefits to “alkaline water” than simply the alkalinity or pH. The most important feature of alkaline water produced by a water alkalinizer is its oxidation reduction potential (ORP). Water with a high negative ORP is of particular value in its ability to neutralize oxygen free radicals.”
Seorang penulis best seller berbagai buku kesehatan di Amerika, Dr. Susan Lark, MD, pernah mengatakan:
“Drinking 4-6 glasses of alkaline water a day can help the body againts the development of heart disease, stroke, immune dysfunctions, and other common ailments.”
(Minum 4-6 gelas air alkali per hari dapat membantu tubuh melawan berkembangnya penyakit jantung, stroke, gangguan sistem imun, dan berbagai penyakit yang sering terjadi.)
Dari berbagai penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan:
Konsumsi air alkali secara teratur terbukti dapat menurunkan kadar gula darah, tekanan darah, kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan meningkatkan kolesterol HDL. Konsumsi air alkali juga berpotensi menurunkan berat badan dengan cara meningkatkan kadar hormon leptin.
Selain itu, dengan minum air alkali hidrogen setiap hari, berarti kita mengkonsumsi antioksidan secara teratur yang dapat menetralisir berbagai radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.